Friday, 15 December 2017

OPERASI CAESAR



Mempunyai keturunan adalah harapan dan keinginan bagi setiap pasangan suami istri yang sudah menikah. Proses yang harus dijalani untuk mempunyai  keturunan adalah proses kehamilan, yang mana proses ini adalah proses yang harus dilewati oleh seorang ibu, kemudian ada lagi proses persalinan atau pengeluaran bayi dari rahim seorang ibu. Pada artikel ini akan dijelaskan kondisi apa yang mengharuskan ibu hamil dilakukan operasi caesar.

Menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Beencana Nasional (BKKBN) kehamilan adalah proses yang diawali dengan keluarnya sel telur matang pada saluran telur yang kemudian bertemu dengan sperma, lalu keduanya menyatu membentuk sel yang akan tumbuh.



Pada intinya operasi caesar adalah proses pengeluaran bayi melalui tindakan pembedahan yang dilakukan oleh dokter spesialis obsgyn dengan cara mengiris dinding perut dan uterus bagian depan.



Ibu hamil yang diharuskan operasi caesar adalah

1. Letak Lintang, dimana letak ini dapat disebabkan karena panggul sempit, kelainan dinding rahim, kelainan bentuk rahim, plasenta previa, cairan ketuban pecah banyak, kehamilan kembar dan ukuran bayi.

2. Letak sunsang, dimana seharusnya bayi yang pertama kali keluar adalah bagian kepala tapi pada keadaan ini yang lahir dulu adalah kaki atau bokong dulu.

3. Bayi Berukuran Besar, berat bayi lebih dari 4000 gr atau lebih menyebabkan bayi susah keluar melalui jalan lahir yang seharusnya, maka untuk keselamatan bayi dan ibu hal ini dapat diatasi dengan operasi caesar.

4. Gawat janin, Janin yang kekurangan oksigen (hipoksia) yang diketahui dari Denyut Jantung Janin (DJJ) yang abnormal, dan adanya mekonium dalam air ketuban.

5. Janin abnormal, misalnya bayi dengan hidrosefalus, kerusakan Rh dan kerusakan genetik.

6. Solusio plasenta, Keadaan dimana plasenta lepas lebih cepat dari korpus uteri sebelum janin lahir. Hal ini dapat menyebabkan janin hipoksia.

7. Plasenta previa, keadaan dimana posisi plasenta terletak dibawah rahim sehingga menutupi jalan lahir. Hal ini akan menyebabkan janin hipoksia karena janin akan keluar belakangan.

Itulah beberapa hal yang mengharuskan ibu hamil harus melakukan operasi caesar demi keselamatan ibu dan janin yang dikandungnya.)

Friday, 11 November 2016

CARA MENINGKATKAN SISTEM IMUN TUBUH

CARA MENINGKATKAN SISTEM IMUN TUBUH

Apa kabar sobat semua? Pastinya pada sehat dong, nih sobat, kali ini ane mau kasih sedikit tips ini tentang bagaimana supaya badan tetep fit alias sistem imun tubuh kuat. 
Nahh sebelumnya kita bahas dulu nih apa itu sistem imun, sistem Imun adalah sistem pertahanan manusia sebagai perlindungan terhadap infeksi dari makromolekul asing atau serangan organisme, termasuk virus, bakteri, protozoa dan parasit.

Lalu, , apakah tandanya bila imun kita turun?
1. Jarang minum air

Untuk membuang racun dalam tubuh diperlukan minum air yang cukup. Tapi biasanya, saat cuaca dingin akan jarang merasa haus. Akibatnya tubuh kekurangan cairan yang berakibat pada menurunnya sistem imun.

2. Turunnya berat badan

Orang yang sedang diet karena kegemukan biasanya akan senang kalau berat badannya turun. Tapi jika penurunan berat badan tidak wajar dan terjadi terus menerus bisa jadi terdapat penyakit dalam tubuh yang disebabkan oleh menurunnya sistem imun.

3. Tidak adanya lendir di hidung

Lendir yang berada di lubang hidung berfungsi untuk menangkap virus dan kuman. Jika hidung terasa lebih kering ini akan menyebabkan virus dan kuman lebih mudah masuk. Tentunya virus dan kuman ini akan berakibat buruk pada kesehatan dan menurunnya sistem imun tubuh.

4. Stress berkepanjangan

Stress dalam jangka panjang akan menyebabkan melemahnya respon sistem kekebalan tubuh. Jika seseorang mengalami flu saat stress maka gejalanya akan lebih buruk.

5. Pilek yang tak kunjung sembuh

Jika pilek terjadi dalam jangka lama dan tak sembuh-sembuh pertanda sistem kekebalan tubuh tidak merespon terhadap serangan. Normalnya orang dewasa mengalami pilek 1 sampai 3 kali dalam setahun yang terjadi selama 3 sampai 4 hari.

Setelah kita tau tanda imun turun lalu bagaimana supaya imun kita bisa kembali kuat lagi?? Nih tipsnya, simak baik- baik yaa:
1. Tidur yang cukup
Dengan tidur yang cukup, tubuh pun akan mendapatkan kekuatannya kembali. Kurang tidur berkepanjangan akan berpengaruh pada kesehatan fisik dan mental, serta menurunkan kualitas hidup secara umum. Ketika tidur malam, tubuh memiliki waktu untuk regenerasi sel dan penyegaran untuk aktifitas keesokan harinya.

2. Hindari rokok
Rokok dapat mengganggu dasar sistem daya tahan tubuh, serta meningkatkan resiko banyak penyakit lainnya.

3. Kelola stres
Stres akan meningkatkan produksi hormon kortisol, dan jika berkepanjangan dan tidak dikelola dengan baik dapat menekan sistem kekebalan tubuh secara perlahan. Baca juga: Mengelola stres.

4. Banyak makan buah dan sayuran
Buah dan sayuran akan memberikan nutrisi yang penting untuk mendukung kekebalan tubuh. Pertimbangkan untuk memasukkan buah dan sayuran dalam setiap waktu makan.

Lebih jauh, pola dan menu makan yang sehat akan memberikan asupan nutrisi utama pendukung daya tahan tubuh seperti zinc, vitamin A, vitamin C, zat besi, dan juga selenium.

5. Sinar matahari yang cukup
Paparan sinar matahari akan memicu produksi vitamin D, yang tentu sangat baik untuk tubuh secara keseluruhan. Kekurangan vitamin D dapat meningkatkan resiko terkena infeksi pernapasan. Sebuah penelitian di tahun 2010 pada anak-anak menunjukkan bahwa asupan vitamin D 1.200 IU per hari akan mengurangi risiko influenza A secara signifikan.

6. Olahraga
Gerak tubuh dan olahraga yang rutin setiap harinya akan meningkatkan metabolisme tubuh secara umum, membantu menjaga kebugaran tubuh, serta memperkuat sistem pertahanan tubuh dari serangan penyakit.

7. Konsumsi bawang putih
Bawang putih adalah agen anti-mikroba alami dan dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Namun, memasak bawang dapat membunuh senyawa-senyawa penting untuk mendukung daya tahan tubuh kita. Untuk itu lebih baik untuk menyajikannya secara mentah dan tambahkan pada hidangan sebelum disajikan. Bawang putih yang telah tua dipercaya lebih baik, karena proses penuaan alami akan meningkatkan level kandungan antioksidan bawang putih, dan juga baunya tidak terlalu tajam.

Langkah-langkah di atas sangatlah sederhana dan mudah untuk diterapkan sehari-hari, namun memberikan manfaat yang luar biasa dalam meningkatkan daya tahan tubuh kita.

Untuk melengkapi, anda juga bisa menambahkan asupan probiotic (misalnya dari yogurt dan produk susu fermentasi lain) dan herbal pendukung sistem imun seperti gingseng, jahe, Echinacea, astragalus, daun olive hingga teh hijau. Kenali juga berbagai vitamin dan nutrisi yang penting untuk kekebalan tubuh.
 Itulah beberapa tips alami untuk meningkatkan imun kita, semoga bermanfaat.

Sunday, 6 November 2016

LAPORAN PENDAHULUAN GOUT



LAPORAN PENDAHULUAN
GOUT
A. Pengertian
Gout adalah peradangan akibat endapan kristal asam urat pada sendi (Pusdiknakes, 1995).
Gout bisa diartikan sebagai sebuah penyakit dimana terjadi penumpukan asam urat dalam tubuh secara berlebihan, baik akibat produksi yang meningkat , pembuangan yang menurun, atau akibat peningkatan asupan makanan kaya purin (Sholeh, 2012).
B. Anatomi Fisiologi
 
           
   Sendi merupakan suatu engsel yang membuat anggota tubuh dapat bergerak dengan baik, juga merupakan suatu penghubung antara ruas tulang yang satu dengan ruas tulang lainnya, sehingga kedua tulang tersebut dapat digerakkan sesuai dengan jenis persendian yang diperantarainya.
          Sendi merupakan tempat pertemuan dua atau lebih tulang. Sendi dapat dibagi menjadi tiga tipe, yaitu:
(1) sendi fibrosa dimana tidak terdapat lapisan kartilago, antara tulang dihubungkan dengan jaringan ikat fibrosa, dan dibagi menjadi dua subtipe yaitu sutura dan sindemosis;
(2) sendi kartilaginosa dimana ujungnya dibungkus oleh kartilago hialin, disokong oleh ligament, sedikit pergerakan, dan dibagi menjadi subtipe yaitu sinkondrosis dan simpisis; dan
(3) sendi sinovial. Sendi sinovial merupakan sendi yang dapat mengalami pergerakkan, memiliki rongga sendi dan permukaan sendinya dilapisi oleh kartilago hialin. Kapsul sendi membungkus tendon-tendon yang melintasi sendi, tidak meluas tetapi terlipat sehingga dapat bergerak penuh. Sinovium menghasilkan cairan sinovial yang berwarna kekuningan, bening, tidak membeku, dan mengandung lekosit. Asam hialuronidase bertanggung jawab atas viskositas cairan sinovial dan disintesis oleh pembungkus sinovial. Cairan sinovial mempunyai fungsi sebagai sumber nutrisi bagi rawan sendi. Jenis sendi sinovial :
(1) Ginglimus : fleksi dan ekstensi, monoaxis ;
(2) Selaris : fleksi dan ekstensi, abd & add, biaxila ;
(3) Globoid : fleksi dan ekstensi, abd & add; rotasi sinkond multi axial ;
(4) Trochoid : rotasi, mono aksis ;
(5) Elipsoid : fleksi, ekstensi, lateral fleksi, sirkumfleksi, multi axis. Secara fisiologis sendi yang dilumasi cairan sinovial pada saat bergerak terjadi tekanan yang mengakibatkan cairan bergeser ke tekanan yang lebih kecil. Sejalan dengan gerakan ke depan, cairan bergeser mendahului beban ketika tekanan berkurang cairan kembali ke belakang. (Price, 2005; Azizi, 2004).
Tulang rawan merupakan jaringan pengikat padat khusus yang terdiri atas sel kondrosit, dan matriks. Matrriks tulang rawan terdiri atas sabut-sabut protein yang terbenam di dalam bahan dasar amorf. Berdasarkan atas komposisi matriksnya ada 3 macam tulang rawan, yaitu :
(1) tulang rawan hialin, yang terdapat terutama pada dinding saluran pernafasan dan ujung-ujung persendian;
(2) tulang rawan elastis misalnya pada epiglotis, aurikulam dan tuba auditiva; dan
(3) tulang rawan fibrosa yang terdapat pada anulus fibrosus, diskus intervertebralis, simfisis pubis dan insersio tendo-tulang. Kartilago hialin menutupi bagian tulang yang menanggung beban pada sendi sinovial. Rawan sendi tersusun oleh kolagen tipe II dan proteoglikan yang sangat hidrofilik sehingga memungkinkan rawan tersebut mampu menahan kerusakan sewaktu sendi menerima beban yang kuat. Perubahan susunan kolagen dan pembentukan proteoglikan dapat terjadi setelah cedera atau penambahan usia (Wilson, 2005; Laboratorium histologi FK UNS, 2009)
Anatomi-Fisiologi Sendi
         Sebagian besar sendi kita adalah sendi sinovial. Permukaan tulang yang bersendi diselubungi oleh tulang rawan yang lunak dan licin. Keseluruhan daerah sendi dikelilingi sejenis kantong, terbentuk dari jaringan berserat yang disebut kapsul. Jaringan ini dilapisi membran sinovial yang menghasilkan cairan sinovial untuk “meminyaki” sendi. Bagian luar kapsul diperkuat oleh ligamen berserat yang melekat pada tulang, menahannya kuat-kuat di tempatnya dan membatasi gerakan yang dapat dilakukan.
Rawan sendi yang melapisi ujung-ujung tulang mempunyai mempunyai fungsi ganda yaitu untuk melindungi ujung tulang agar tidak aus dan memungkinkan pergerakan sendi menjadi mulus/licin, serta sebagai penahan beban dan peredam benturan. Agar rawan berfungsi baik, maka diperlukan matriks rawan yang baik pula.
Matriks terdiri dari 2 tipe makromolekul, yaitu :
•    Proteoglikan : yang meliputi 10% berat kering rawan sendi, mengandung 70-80% air, hal inilah yang menyebabkan tahan terhadap tekanan dan memungkinkan rawan sendi elastis
•    Kolagen : komponen ini meliputi 50% berat kering rawan sendi, sangat tahan terhadap tarikan. Makin kearah ujung rawan sendi makin tebal, sehingga rawan sendi yang tebal kolagennya akan tahan terhadap tarikan
Disamping itu matriks juga mengandung mineral, air, dan zat organik lain seperti enzim.
C. Etiologi
            Etiologi menurut Suratun dkk (2008) yaitu,
                        1. Kelainan metabolik dalam pembentukan purin
                        2. Ekskresi asam urat yang kurang dari ginjal
D. Klasifikasi
1. Gout Primer
     Gout primer adalah gout yang disebabkan faktor genetik dan lingkungan.
2. Gout Sekunder
     Gout yang timbul karena adanya komplikasi dengan penyakit lain (hipertensi dan aterosklerosi).
E. Manifestasi Klinis
            Menurut Sholeh (2012), manifestasi gout yaitu,
                        1. Hiperurisemia
2. Arthritis pirai/gout akut, bersifat eksplosif, nyeri hebat, bengkak,merah, teraba panas pada persendian, dan akan sangan terasa pada saat bangun tidur pada pagi hari.
3. Terdapat kristal urat yang khas dalam cairan sendi
4. Terdapat tofi dalam pemeriksaan kimiawi
5. Telah terjadi lebih dari satu serangan akut
6. Adanya serangan pada satu sendi, terutama sendi ibu jari kaki
7. Sendi terlihat kemerahan
8. Terjadi pembengkakan asimetris pada satu sendi
9. Tidak ditemukan bakteri pada saat serangan dan inflamasi.
F.  Pemeriksaan Penunjang
1. Sinar x dari sendi yang sakit : Menunjukkan pembengkakan pada jaringan lunak, erosi sendi, dan osteoporosis dari tulang yang berdekatan (perubahan awal) berkembang ketika menjadi formasi kista tulang, memperkecil jarak sendi dan subluksasio.
2. Scan radionuklida : Identifikasi peradangan sinovium.
3. Atroskopi langsung : Visualisasi dari area yang menunjukkan irregularitas/degenerasi tulang pada sendi.
4. Aspirasi cairan sinovial
5. Biopsi membran sinovial : Menunjukkan perubahan inflamasi dan perkembangan panas. (Doengus, 2000).
G. Pathofisiologi
Adanya gangguan metabolisme purin dan ekskresi asam urat yang kurang dari ginjal menyebabkan akumulasi asam urat yang berlebihan dalam darah, selanjutnya akumulasi asam urat dalam darah membentuk kristal asam urat yang mana kristal asam urat (Uric acid crystal) merupakan produk akhir metabolisme purin yang dan berkumpul atau menumpuk di sendi dan jaringan pengikat sebagai hasil dari konsumsi purin yang terlalu banyak atau metabolisme yang tidak normal, kemudian menumpuk dalam tubuh, setelah itu menimbulkan iritasi lokal pada sendi dan menimbulkan respon inflamasi.

H. Pathway
 

I. Komplikasi
1. Penyakit batu ginjal
Asam urat dalam tubuh dikelurkan dalam bentuk air seni melalui ginjal. Dikarenakan asam urat menciptakan endapan-endapan di dalam ginjal, terlebih jika kadarnya yang tingi. Umumnya endapan-endapan tesebut berukuran mikro dan dapat secara alami dikeluarkan melalui saluran kemih. Namun jika ukurannya terlalu besar, makan akan menimbulkan penyakit batu ginjal.
2. Muculnya benjolan-benjolan tofi
Gumpalan yang terbentuk akibat endapan-endapan krisal asam urat dibawah kulit.
3. Kerusakan pada sendi
Kerusakan terjadi akibat penyakit gout yang tidak kunjung ditangani. Kristal-kristal natrium urat yang terus menumpuk dan membentuk tofi didalam tulang rawan dan tulang sendi, lambat laun akan terus merusak sendi dan bahkan kerusakan tersebut pada akhirnya menjadi permanen. (www.alodokter.com)
J. Penatalaksanaan
1. Pengobatan dengan serangan akut dengan Colchicine 0,9 mg (pemberian oral), Colchicine 1,0-3,0 mg (dalam NaCl intravena), Phenilbutazone (Butazolidin), Indometachin (Indocin).
2. Sendi diistirahatkan
3. Kompres dingin
4. Diet rendah purin
5. Analgesik dan antipiretik
6. Terapi pencegahan dengan meningkatkan ekskresi asam urat menggunakan Probenecid (Benemid) 0,5 g/hari atau Sulfinpyrazole (Anturane) pada pasien yang tidak terhadap Benemid atau menurunkan pembentukan asam urat dengan Allopurinol (Zyloprim) 100mg 2 kali/hari. (Suratun, 2008).
K. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri berhubungan dengan proses inflamasi.
2. Hambatan mobilitas fisik yang berhubungan dengan nyeri persendian
3. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi.
L. Fokus Intervensi
Diagnosis Keperawatan
Tujuan Keperawatan
Intervensi Keperawatan
Nyeri berhubungan dengan proses inflamasi
Nyeri teratasi
1. Kaji intensitas, letak, dan tipe nyeri.
2. Pertahankan pasien dalam posisi nyaman, kaki tersangga dan sejajar.
3. Timggikan area yang sakit untuk mengurang edema, dan meningkatkan aliran darah balik vena.
4. Beri analgesik, antipirai/gout, dan anti inflamasi sesuai program. Observasi efeksamping obat.
5. Jika terjadi nyeri hindari menyentuh atau menggerakkan sendi.
6. Beri kompres dingin.
Hambatan mobilitas fisik yang berhubungan dengan nyeri persendian
Mobilitas fisik dipertahankan
1. Hindari menggunakan sepatu sempit.
2. Tingkatkan aktivitas pasien jika nyeri telah berkurang.
3. Ambulasi dengan bantuan.
4. Lakukan ROM.
5. Tingkatkan kembali ke aktivitas normal.
Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi
Pengetahuan pasien meningkat
1. Beri penjelasan tentang penyakitnya.
2. Beri jadwal pengobatan, nama obat, dosis, dan efek samping.
3. Jelaskan tentang pentingnya diet. Hindari makanan tingi purin dan alkohol.
4. Jelaskan pentingnya masukan cairan yang cukup (2500 ml/hari).
5. Anjurkan kontrol ulang ke dokter (Suratin dkk, 2008).

          

DAFTAR PUSTAKA

Doengus dkk.2000. Rencana Asuhan Keperawatan. Diterjemahkan oleh : Kariasa I Made, Asih Y.  EGC. Jakarta

Fakultas Kedokteran UI. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 3 Jilid 1. Jakarta: Media Aesculapius, 2001.

Naga S. S. 2012. Buku Panduan Lengkap Ilmu Penyakit Dalam. Diva Prss. Jogjakarta

Reeves, Gayle Roux, dan Robin L. Keperawatan Medikal Bedah. Buku 1. Diterjemahkan oleh : Joko S. Salemba Medika. Jakarta

Suratun dkk. 2008. Klien Gangguan Sistem Musculoskeletal:Seri Asuhan Keperawatan. EGC. Jakarta

Alodokter. 2105. Penyakit Asam Urat. (online).