Showing posts with label asuhan keperawatan. Show all posts
Showing posts with label asuhan keperawatan. Show all posts

Sunday, 30 October 2016

ASKEP BBL (BAYI BARU LAHIR)



  A. DEFINISI
Neonatus adalah bayi baru lahir sampai usia 4 minggu. Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 40 atau 42 minggu,dan berat lahir 2500 gram-4000 gram. (Bobak,2000)
  B. TUJUAN PERAWATAN BAYI BARU LAHIR
Tali pusat harus dijaga sekering mungkin. Tali pusat dapat diusap (dibasuh) dengan alkohol untuk menjaga agar tetap kering. Tali pusat penting dijaga kebersihannya. Ajari sang Ibu untuk segera memberitahu jika ada cairan (lendir) atau bau busuk pada tali pusat.
Usap kedua mata bayi dengan kapas atau kain kasa yang kering. Hal ini dapat mencegah infeksi akibat bakteri yang dapat menyebabkan kebutaan. Suhu tubuh bayi mungkin sedikit diatas normal pada saat lahir tapi akan segera turun sampai 37,5 0C secara aksila. Denyut nadi normal biasanya sekitar 40 pernapasan permenit. Ukuran bayi bermacam-macam. Bayi yang berat badannya dibawah 2.5 kilogram harus dirawat sebagai bayi kurang bulan. Bayi kurang bulan memerlukan perawatan khusus untuk menjaga agar bayi tetap hangat. Berikan bayi ASI yang cukup.
Kulit bayi biasanya berwarna merah muda. Ketika bayi baru lahir mungkin ada bahan lengket dikulit yang disebut Verniks. Verniks dapat dibersihkan secara hati-hati dengan mengusapkan sedikit minyak pada hari kedua. Atau biasa juga dibiarkan sampai mengelupas sendiri secara bertahap saat mandi. Feses (tinja) pertama yang dikeluarkan oleh bayi berwarna kehitaman. Warna feses berubah menjadi kuning dalam 2 atau 3 hari berikutnya. Bayi harus diberi makan (diteteki) secara teratur sejak lahir, mulai dari pemberian beberapa menit dan bertambah lama secara perlahan. Untuk hari-hari pertama payudara mengeluarkan kolostrum.




  C. KLASIFIKASI BAYI
1.      Bayi Aterm
a.       Berat badan 2500-4000 gram.
b.      Panjang badan lahir 48-52 cm.
c.       Lingkar dada 30-38 cm.
d.      Lingkar kepala 33-35 cm.
e.       Bunyi jantung janin pada menit pertama 180 x/menit.
f.       Pernapasan pada menit-menit pertama cepat 80x/menit kemudian lebih kecil setelah 40x/menit.
g.      Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan subkutan cukup terbentuk dan diliputi verniks kaseosa.
h.      Rambut lanugo telah terlihat dan rambut kepala biasanya telah sempurna.
i.        Kuku agak panjang dan lemas.
j.        Pada bayi perempuan labia mayora sudah menutupi labia minora, pada bayi laki-laki testis sudah turun.
k.      Refleks menghisap dan menelan sudah terbentuk dengan baik
l.        Refleks morro sudah baik apabila diletakkan suatu benda diletakkan  ditelapak tangan, bayi akan menggenggamnya.
m.    Eliminasi baik urine dan mekonium akan keluar dalam waktu 24 jam pertama
n.      Umur kehamilan 37-42 minggu
2.      Bayi Prematur
a.       Berat badan kurang dari 2499 gram
b.      Organ-organ tubuh imatur
c.       Umur kehamilan 28-36 minggu
3.      Bayi Posmatur
a.     Biasanya lebih berat dari bayi aterm
b.     Tulang dan Sutura kepala lebih keras dari bayi aterm
c.      Verniks kaseosa dibadan kurang
d.     Kuku-kuku panjang
e.      Rambut kepala agak tebal
f.       Kulit agak pucat dengan deskuamasi epitel
g.     Umur kehamilan lebih dari 42 minggu

  D. PENATALAKSANAAN
1.      Manajemen BBL normal
a.       Perawatan esensial pasca persalinan yang bersih dan aman, serta inisiasi pernafasan spontan (resusitasi), dilanjutkan dengan
1)        Stabilisasi suhu atau jaga agar suhu badan bayi tetap hangat dengan jalan membungkus badan dengan kain, selimut, atau pakaian kering dan hangat, memakai tutup kepala, segera meletakkan pada dada atau puting susu ibu, tidak memandikan sebelum berumur 6 jam.
2)        Pemeriksaan asi dini dan eksklusif, dimulai pada 30 menit pertama
b.      Pencegahan terhadap infeksi dan pemberian imunisasi
c.       Pemberian vitamin K, secara intramuskuler atau oral, dosis injeksi 1 mg sekali pemberian, atau oral 2 mg sekali pemberian atau 1 mg 3 kali pemberian (saat lahir, umur 3-10 hari, dan umur 4-6 minggu).
d.      Perawatan mata dengan pemberian tetes mata antibiotika tetrasiklin atau klorampenikol.
e.       Perawatan tali pusat dengan menjaga kebersihan dan agar tetap kering tidak lembab.
f.       Pemberian vaksin polio dan hepatitis B pertama.
2.      Pemantauan
1)        Terapi
Bayi normal biasanya tidak memerlukan terapi lebih lanjut, Meskipun bayi normal, tetap harus dipantau selama minimal 6 jam untuk melihat kemungkinan timbulnya bahaya, terutama hipotermi dan hipoglikemia serta gangguan nafas.
2)         Pemantauan tumbuh kembang:
1)        Perlu kunjungan tindak lanjut pada bidan atau dokter
2)        Pemeriksaan imunisasi BCG pada usia 1 bulan
3)        Periksa teratur di klinik tumbuh kembang, posyandu, puskesmas, bidan atau dokter praktek untuk memantau tumbuh kembangnya.

  E. ASUHAN KEPERAWATAN
1.      Pengkajian
Pengkajian fisik
a.       Pengukuran umum :
1)        Lingkar kepala 33-35 cm,
2)        Lingkar dada 30,5-33 cm,
3)        Lingkat kepala 2-3 cm > dari linkar dada,
4)        Panjang kepala ke tumit 48-53 cm,
5)        BBL 2700-4000 gram
b.      Tanda vital :
1)        Suhu 36,50C-370C (aksila),
2)        Frekwensi jantung 120-140 x/m (apical),
3)        Pernafasan 30-60x/m
4)        Tekanan darah
c.       Kulit :
1)        Saat lahir: merah terang, menggembung, halus
2)        Hari kedua-ketiga: merah muda, mengelupas, kering
3)        Vernik kaseosa
4)        Lanugo
5)        Edema sekitar mata, wajah, kaki, punggung tangan, telapak, dan skrotum atau labia.
d.      Kepala
1)        Fontanel anterior: bentuk berlian, 2,5-4,0 cm
2)        Fontanel posterior:bentuk segitiga 0,5-1 cm
3)        Fontanel harus datar, lunak danpadat
4)        Bagian terlebar dari fontanel diukur dari tulang ke tulang, bukan dari sututa ke sutura.
e.       Mata :
1)        Kelopak biasanya edema, mata tertutup
2)        Warna agak abu-abu, biru gelap, coklat
3)        Tida ada air mata
4)        Ada refleks merah, reflek pupil (repon cahaya), refleks berkedip (respon cahaya atau sentuhan)
5)        Fiksasi rudimenter pada obyek dan kemampuan mengikuti ke garis tengah.
f.       Telinga :
1)        Posisi puncak pinna berada pada garis horizontal bersama bagian luar kantus mata
2)        Reflek moro atau refleks terkejut ditimbulkan oleh bunyi keras dan tiab-tiba
3)        Pina lentur adanya kartilago.
g.      Hidung :
1)        Patensi nasal, rabas nasal-mukus putih encer, bersin
h.      Mulut dan tenggorok :
1)        Utuh, palatum arkus-tinggi, uvula di garis tengah, frenulum lidah, frenulumbibir atas
2)        Reflek menghisap kuat dan terkoordinasi, reflek rooting
3)        Refleks gag, refleks ekstrusi
4)        Salivasi minimal atau tidak ada, menangis keras.
i.        Leher :
1)        Pendek, gemuk, biasanya dikelilingi oleh lipatan kulir, reflek leher tonik, refleks neck-righting, refleks otolith righting
j.        Dada :
1)        Diameter anterior posteriordan lateral sama
2)        Retraksi sternal sedikit terlihat selama inspirasi
3)        Terlihat prosesusxifoideus pembesaran dada.
k.      Paru-paru :
1)        Pernafasan utamanya adalah pernafasan abdominal
2)        Reflek batuk tidak ada saat lahir, ada setelah 1-2 hari.
3)        Bunyi nafas bronchial sama secara bilateral
l.        Jantung :
1)        Apeks: ruang intercostal ke4-5, sebelah lateral batas kiri sternum
2)        Nada S2 sedikit lebih tajam dan lebih tinggi daripada S1
m.    Abdomen :
1)        Bentuk silindris
2)        Hepar: dapat diraba 2-3 cm dibawah marjin kostal kanan
3)        Limpa: puncak dapat diraba pada akhir minggu pertama
4)        Ginjal: dapat diraba 1-2 cm diatas umbilicaus
5)        Pusat umbilicus: putih kebiruan pada saat lahir dengan 2 arteri dan 1 vena
6)        Nadi femoral bilateral sama
n.      Genetalia wanita :
1)        Labia dan klitoris biasanya edema
2)        Labia minora lebih besar dari labia mayora
3)        Meatus uretral di belakang klitoris
4)        Verniks kaseosa di antara labia
5)        Berkemih dalam 24 jam
o.      Genetalia pria :
p.      Punggung dan rektum :
1)        Spina utuh, tidak ada lubang masa, atau kurva menonjol
2)        Refleks melengkung, batang tubuh
3)        Wink anal
4)        Lubang anal paten
5)        Lintasa mekonium dalam 36 jam
q.      Ekstrimitas :
1)        10 jari kaki dan tangan
2)        rentang gerak penuh
3)        punggung kuku merah muda, dengan sianosis sementara segera setelah lahir
4)        fleksi ekstremitas atas dan bawah
5)        telapak biasanya datar
6)        ekstrimitas simetris
7)        tonus otot sama secara bilateral, terutama tahanan pada fleksi berlawanan
8)        nadi brakialis bilateral sama.
r.        Sistem neuromuskuler:
1)        Ekstrimitas biasanya mempertahankan derajat fleksi
2)        Ekstensi ekstrimitas diikuti dengan posisi fleksi sebelumnya.
3)        Kelambatan kepala saat duduk, tetapi mampu menahan kepala agar tetap tegak walaupun sementara
4)        Mampu memutar kepala dari satu sisi kesisi lain ketika tengkuran
5)        Mampu menahan kepala dalam garis horizontal dengan punggung bila tengkurap.
s.       Observasi status tidur dan aktivitas
1)        Tidur regular: 4-5 jam/hari, 10-20 menit/siklus mata tertutup, pernafasan regular, Tak ada gerakan kecuali sentakan tubuh yang tiba-tiba.
2)        Tidur ireguler: 12-15 jam/hari, 20-45 menit/siklus tidur, mata tertutup, pernafasan tidak teratur, sedikit kedutan pada otot.
3)        Mengantuk: bervariasi, mata mungkin terbuka, pernafasan ireguler, gerakan tubuh aktif.
4)        Inaktivitas sadar: 2-3 jam/hari.  Berespon terhadap lingkungan dengan gerakan aktif dan mencari obyek pada rentang dekat.
5)        Terbangun dan menangis: 1-4 jam/hari.  Mungkin dengan merengek dan sedikit gerakan tubuh, berlanjut pada menangis keras dan marah serta gerakan ekstrimitas yang tidak terkoordinasi.
t.        Observasi perilaku kedekatan orang tua
1)        Bila bayi dibawa ke orang tua, apakah mereka meraih anak dan memanggil namanya?
2)        Apakah orang tua membicarakan tentang anaknya dalam hal identifikasi/
3)        Kapan orang tua menggendong bayi, kontak tubuh seperti apa yang terjadi?
4)        Ketika bayi bangun, stimulasi apa yang dilakukan?
5)        Seberapa nyaman keleihatan orang tua dalam merawat bayi?
6)        Tipe afeksi apa yang ditunjuukan pada bayi baru lahir, seperti tersenyum, membelai, mencium atau menimang?
7)        Bila bayi rewel, tehnik kenyamanan apa yang dilakukan orang tua?

2.      Diagnosa Keperawatan
a.         Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d. obstruksi jalan napas : banyaknya mucus.
b.        Risiko infeksi b.d. kurangnya pertahanan imunologis, faktor lingkungan, penyakit ibu.
c.         Hipotermi b.d berada di lingkungan yang dingin/sejuk, pakaian yang tidak memadai, evaporasi kulit di lingkungan yang dingin.
d.        Resiko ketidakseimbangan suhu tubuh b.d faktor resiko paparan dingin / sejuk : perubahan suhu intrauteri ke extrauteri.
e.         Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh (resiko tinggi) b.d. imaturitas, kurang pengetahuan orang tua.
f.         Perubahan proses keluarga b.d krisis maturasi, kelahiran cukup bulan, perubahan dalam unit keluarga

3.      Intervensi
1.        Bersihan jalan nafas tak efektif b.d obstruksi jalan nafas : banyaknya mucus.
a.         Buka jalan nafas
b.        Posisikan klien untuk memak-simalkan ventilasi
c.         Identifikasi klien perlunya pema-sangan alat jalan nafas buatan
d.        Keluarkan sekret dengan suction
e.         Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
f.         Monitor respirasi dan ststus O2
2.        Risiko infeksi b.d. kurangnya pertahanan imunologis, faktor lingkungan, penyakit ibu.
a.         Bersihkan box / incubator setelah dipakai bayi lain
b.        Pertahankan teknik isolasi bagi bayi ber-penyakit menular
c.         Batasi pengunjung
d.        Instruksikan pada pengunjung untuk cuci tangan sebelum dan sesudah berkunjung
e.         Gunakan sabun antimikrobia untuk cuci tangan
f.         Cuci tangan sebelum dan sesudah mela-kukan tindakan keperawatan
g.        Pakai sarung tangan dan baju sebagai pelindung
h.        Pertahankan lingkungan aseptik selama pemasangan alat
i.          Ganti letak IV perifer dan line kontrol dan dressing sesuai ketentuan
j.          Tingkatkan intake nutrisi
k.        Beri antibiotik bila perlu
3.        Resiko ketidakseimbangan suhu tubuh b.d faktor resiko paparan dingin / sejuk : perubahan suhu intrauteri ke extrauteri.
a.         Monitor temperatur klien sampai stabil
b.        Monitor nadi, pernafasan
c.         Monitor warna kult
d.        Monitor tanda dan gejala hipotermi / hipertermi
e.         Perhatikan keadekuatan intake cairan
f.         Pertahankan panas suhu tubuh bayi (missal : segera ganti pakaian jika basah)
g.        Bungkus bayi dengan segera setelah lahir untuk mencegah kehilangan panas
h.        Jelaskan kepada keluarga tanda dan gejala hipotermi / hipertermi
i.          Letakkan bayi setelah lahir di bawah lampu sorot / sumber panas
j.          Jelaskan kepada keluarga  cara untuk mencegah kehilangan panas / mencegah panas bayi berlebih
k.        Tempatkan bayi di atas kasur dan berikan selimut.




KESIMPULAN
            Neonatus adalah bayi baru lahir sampai usia 4 minggu. Bayi baru lahir normal adalah 
bayi yang lahir dari kehamilan 40 atau 42 minggu,dan berat lahir 2500 gram-4000 gram. 
(Bobak,2000).
            Perawatan esensial pasca persalinan yang bersih dan aman, serta inisiasi pernafasan spontan (resusitasi), dilanjutkan dengan. Stabilisasi suhu Pemeriksaan asi dini dan eksklusif, dimulai pada 30 menit pertama. Pencegahan terhadap infeksi dan pemberian imunisasi. Pemberian vitamin K, secara intramuskuler atau oral. Perawatan mata dengan pemberian tetes mata antibiotika tetrasiklin atau klorampenikol. Perawatan tali pusat dengan menjaga kebersihan dan agar tetap kering tidak lembab. Pemberian vaksin polio dan hepatitis B pertama.






DAFTAR PUSTAKA

Wong, 2003, Keperawatan Pediatrik, EGC, Jakarta
Leveno, Kenneth dkk. 2009. Obstetri Williams. Jakarta: EGC
Jhonson, Joycey. 2014. Keperawatan Maternitas. Yogyakarta: Rapha Publishing