Pages - Menu

Pages - Menu

Sunday, 15 July 2018

HIPERTENSI / DARAH TINGGI

HIPERTENSI

A. Pengertian
     Hipertensi adalah keadaan dimana tekanan darah sistolik sama atau lebih besar dari 140 mmHg sedangkan tekanan diastolik sama atau lebih besar dari 90mmHg dalam dua kali       pengukuran dalam keadaan tenang/istirahat cukup selang waktu lima menit (Infodatin         kemenkes RI).

B. Etiologi
     Faktor genetik dianggap sebagai faktor yang penting munculnya hipertensi atau darah tinggi, dikarenakan faktor genetik akan menurun langsung kepada keturunannya dan berdampak pada keturunan tersebut.
Faktor lingkungan yaitu meliputi faktor pola makan, intake garam yang berlebih, faktor pekerjaan, obesitas, mengkonsumsi alkohol, merokok, stressor dan lingkungan tempat tinggal.
Faktor diatas bukan merupakan faktor langsung penyebab hipertensi, lain halnya dengan hipertensi sekunder yang disebabkan secara langsung misalnya sleep-apnea, drug-induced, gagal ginjal kronik dll.

C. Mekanisme Hipertensi
     Tekanan darah tinggi meruoakan bahaya terselubung karena gejalanya tidak terlihat nyata. Tekanan darah paling rendah terjadi ketikan tubuh beristirahat dan akan naik ketika kita melakukan aktivitas atau olahraga. Dalam tubuh terdapat suatu mekanisme pengatur tekanan darah, sehingga dapat menyuplai sel-sel darah dan oksigen yang cukup. Mekanisme terjadinya hipertensi melalui terbentuknya angiostenin II dari angiostenin I oleh Angiostensi I-Converting Enzyme (ACE).
      ACE memegang peranan fisiologis penting dalam oengaturan tekanan darah. Selanjutnya oleh hormon, renin yg diproduksi oleh ginjal akan diubah menjadi angisotenin I. Oleh ACE yang terdapat pada paru-paru angiostenin I diubah menjadi angiostenin II. Angiostenin II inilah yang memiliki peranan kunci dalam kenaikan tekanan melalui dua cara.
     Pertama adalah meningkatkan sekresi hormon Antidiuretik (ADH) dan rasa haus. ADH diproduksi oleh hipotalamus dan bekerja pada ginjal u tuk mengatur osmolaritas dan volume urin. Denganeningkatnya ADH sangat sedikot urin yang diekskresikan keluar tubuh, sehingga menjadi pekat dan osmolaritasnya tinggi. Untuk mengencerkannya, volume cairan ekstraseluler akan ditingkatkan dengan cara menarik cairan dari berbagai intraseluler, akibatnya volume darah meningkat, yang pada akhirnya meningkatkan tekanan darah.
    Cara kedua adalah dengan menstimulasi sekresi aldosteron dari korteks adrenal. Aldosteron meruoakan hormon steroid yang akan mengurangi ekskresi garam dengan cara mengabsorbsinya dari tubulus ginjal. Naiknya konsentrasi NaCl akan diencerkan kembali dengan cara meningkatkan volume cairan ekstraseluler yang pada gilirannya akan meningkatkan volume dan tekanan darah.

No comments:

Post a Comment